Senin, 07 Juli 2008

Cara Biar Lebih PEDE


Rendahnya motivasi disebabkan oleh tiga hal yaitu: tidak pede, tidak fokus, dan tidak terarah. Biasanya, ketiganya akan muncul bersamaan dan saling menguatkan.

TIDAK PEDE
Jika Anda sendiri tidak percaya bahwa Anda bisa sukses, maka mencoba pun Anda tak akan melakukannya. Apalagi benar-benar melakukannya.
Jika Anda merasa kurang PeDe, sebabnya adalah karena Anda sepenuhnya berfokus pada apa yang Anda inginkan. Anda melupakan apa-apa yang sudah Anda punya.

Kemudian, pikiran Anda hanya menghasilkan penjelasan tentang mengapa Anda belum juga mendapatkannya.
Hasilnya adalah pikiran negatif.Akibatnya adalah rasa cemburu dan berbagai pembenaran.
Bersyukurlah!

PEDE SECARA INSTAN

1. Pakailah pakaian yang membuat Anda PeDe. Orang yang paling memikirkan pakaian Anda adalah diri Anda sendiri. Jika Anda merasa tidak terlihat baik, maka itu akan mempengaruhi pembawaaan Anda.
2. Berjalanlah dengan lebih cepat. Berjalanlah dengan enerjik.
3. Perhatikan postur dan bahasa tubuh Anda. Jadilah antusias dan penuh
semangat.
4. Dengarkanlah pembicara motivasional. Pembicara motivasional yang terbaik adalah diri Anda sendiri. Berbicaralah di depan cermin
.
5. Bersyukurlah. Sediakan waktu khusus untuk itu. Shalat-lah. Berdoalah. Merenunglah.
6. Hargai dan pujilah orang lain.
7. Duduklah di baris depan, kecuali di bioskop atau di kursi VIP.
8. Bicaralah. Bicara yang baik atau diam. Jika itu baik bicaralah, apapun yang Anda rasakan.
9. Biasakan memberi. Bersedekahlah, beramal-lah. Berkontribusilah.
TIDAK FOKUS
Jika Anda tidak tahu persis apa yang Anda inginkan, jangan-jangan Anda memang tidak menginginkannya.
Nilai kembali diri Anda, apakah Anda lebih fokus pada apa yang tidak Anda inginkan atau pada apa yang Anda inginkan?
Saya takut gagal, saya takut miskin, saya takut dilecehkan, saya takut tidak mencapai target, saya takut mengecewakan, dan sebagainya.
Semua itu tidak mendorong Anda untuk bertindak. Takut akan membuat Anda diam di tempat.

Buatlah rencana dan langkah-langkah yang terukur.
Pikiran Anda akan mulai bekerja, sampai Anda tahu apa yang Anda mau.
TIDAK TERARAH
Jika Anda tidak tahu apa yang harus Anda lakukan, bagaimana mungkin Anda bisa termotivasi untuk melakukannya?

Fokus Anda adalah sasaran akhir. Arah Anda adalah strategi harian. Dengan kejelasan tentang “what next?”, maka Anda akan tetap termotivasi untuk melanjutkan perjalanan
.
Apakah aktivitas harian Anda mengarah kepada fokus atau tidak? Aktivitas mana yang mendekatkan dan mana yang menjauhkan Anda dari fokus?

Lakukan ini setiap hari:

Satu langkah kecil berdampak jangka pendek, dan Satu langkah besar berdampak jangka panjang.

NEXT STEP: ACTION HABIT

1. Jangan tunggu sampai segalanya sempurna. Tak akan. Sebab ini dunia, bukan surga.
2. Jadilah pelaku, bukan pemikir. Bertindaklah hari ini. Segala sesuatu lebih berat di kepala daripada di pundak.
3. Ingatlah bahwa sekedar ide, tidak menciptakan sukses. Ia hanya bernilai jika diimplementasikan.
4. Tindakan adalah obat bagi kekhawatiran. Obat yang terbaik. Yang terberat adalah tindakan pertama. Selebihnya adalah bola salju.
5. Paksakan kreatifitas Anda. Jangan tunggu inspirasi. Just do it.
6. Hiduplah di hari ini. Hanya hari ini yang bisa Anda pengaruhi.
7. Get to the point. Jangan terlalu lama membaca tips ini. Lakukan sesuatu segera setelah tanda seru berikut ini!


Motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang. Dorongan itu memaksa seseorang untuk bergerak atau bertindak. Sedangkan motivasi berprestasi ialah motivasi yang menyebabkan orang menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.
Adalah fitrah jika kondisi manusia itu labil. Keimanan seseorang itu fluktuatif. Motivasi juga cenderung naik turun. Ada kalanya kita merasa di puncak motivasi. Terkumpul bola semangat yang sangat besar di atas tangan kita. Namun kadangkala kita juga merasa sangat malas. Sama sekali tidak ada gairah untuk melakukan sesuatu. Saat itulah motivasi kita turun.
Memang itu wajar. Akan tetapi kehidupan menuntut kita untuk senantiasa berprestasi. Lingkungan akan memberi kita penghargaan apabila kita berprestasi. Tapi lingkungan juga akan menghina kita jika tidak produktif. Islam pun mengajarkan demikian. Jika hari ini tidak berbeda dengan hari kemarin, merugilah kita. Jika lebih buruk? Parah lagi, kita termasuk orang-orang celaka. Dan jika hari ini lebih baik dari sebelum-sebelumnya, masuklah kita ke dalam golongan orang-orang yang beruntung.
Kondisi di atas cukup bertentangan. Satu sisi kita dituntut prestatif, tetapi di sisi lain kita juga punya rasa malas. Lantas, bagaimana cara kita menghilangkan rasa malas? Atau bagaimana caranya menigkatkan motivasi?
Sebenarnya yang paling berhak meningkatkan motivasi kita adalah diri kita sendiri. Kitalah yang lebih menentukan keberhasilan kita. Dan kita pun bisa mengusahakan peningkatan motivasi itu melalui beberapa cara.
Menurut Anis Matta dalam bukunya, Model Manusia Muslim, motivasi atau kemauan dapat dibangun dengan pemantapan tujuan hidup. Sedini mungkin, cobalah kita merumuskan tujuan hidup kita sebenarnya. Karena orang yang tidak punya tujuan akan mudah terombang-ambing oleh masalah.
Rumusan tujuan hidup ini hendaknya sejelas mungkin. Tidak cukup kita hanya bercita-cita menjadi orang yang berguna bagi nusa bangsa, agama, dan keluarga. Tetapi labih jauh lagi, rumuskan dengan cara apa kita akan menjadi orang berguna. Misalnya kita ingin berguna dengan menjadi seorang entrepreneur. Alasannya ingin memberi kesempatan kerja bagi orang lain. Setidaknya itu lebih jelas dari cira-citasebelumnya.
Jika sudah, cobalah visualisasikan tujuan itu sedetil-detilnya. Bayangkan gagahnya kita menjadi seorang entrepreneur. Jalan-jalan sambil menggenggam handphone. Bolak-balik ke luar negeri karena urusan bisnis. Pakaian rapi, rambut klimis, wangi, dan segar. Kendati kaya, kita pun tidak lupa akan kewajiban sebagai seorang hamba. Tak pernah kita lalai mendirikan shalat, shaum, tilawah, infaq, nikah, da’wah, dan berakhir dengan meraih gelar syuhada. Penggambaran cita-cita yang detil ini akan membuat kita lebih bersemangat.
Jika kita masih merasa malas, cobalah analisis. Mengapa rasa malas itu muncul? Apakah karena kita merasa tidak cocok terhadap jenis aktivitas tertentu? Jika itu alasannya, kita pun bisa menyiasatinya. Cobalah cintai pekerjaan itu. Caranya dengan mencari tahu beribu manfaatnya. Dengan mengetahui manfaat, kita akan lebih bersemangat dalam bekerja. Karena kecenderungan manusia menyukai sesuatu yang memberinya manfaat. Rasulullah SAW sendiri sering menjelaskan pahala-pahala yang akan didapat jika mengamalkan amalan tertentu.
Selain itu, rasa cinta bisa dimunculkan juga dengan mencintai Sang Pemilik Cinta Yang Kekal, yaitu Allah. Niatkanlah setiap aktivitas kita dengan harapan mendapat cinta dan ridha dari Allah. Karena itu adalah sebaik-baik tujuan.
Rasa malas juga bisa dihilangkan dengan mulai bergerak. Bergerak di sini artinya ialah memulai berbuat. Seringkali kita merasa malas sebelum mencoba bekerja. Belum apa-apa, di benak kita muncul anggapan-anggapan penghambat. Namun coba abaikan anggapan itu. Mulailah bekerja. Karena bisa jadi setelah itu kita ternyata menemukan ritme yang asyik di sana. Sehingga kemudian kita mendapati diri kita larut dalam aktivitas.


Tidak ada komentar: